Berita Terkini

110

WEBSITE BARU SEBUAH SEMANGAT DAN HARAPAN BARU

kota-salatiga.kpu.go.id – Peluncuran alamat website baru KPU Kota Salatiga menandai semangat dan harapan baru. Setelah sekian waktu menjalani proses migrasi dari domain yang menginduk di pemerintah kota berpindah ke domain KPU RI. Alamat website barupun akhirnya bisa di launching dan publikasikan ke masyarakat, Senin 1 November 2021. Alamat website berubah dari semula www.kpu-salatiga.go.id menjadi www.kota-salatiga.kpu.go.id. Ini menjadi “rumah informasi” baru. Sesuai perintah KPU RI bahwa semua website provinsi dan kabupaten/kota harus migrasi dan terintegrasi di KPU RI. Ketua KPU Syaemuri menyampaikan bahwa perpindahan dan pergantian alamat website ini sebagai bentuk optimalisasi pelayanan informasi kapada masyarakat karena terintegrasi dan terkoneksi secara luas. “Hari ini menandai upaya KPU yang terus bergerak, yang substansinya adalah menyediakan informasi yang prima kepada publik, karena website sudah terkoneksi dengan KPU RI dan Provinsi serta Kabupaten/kota se Indonesia, apalagi menyongsong pemilu dan pemilihan 2024” tegasnya.   Prosesi peluncuran website baru KPU Kota Salatiga itu dihadiri oleh seluruh Komisioner, Sekretaris, Kasubag dan Staf di ruang Rumah Pintar Pemilu (RPP). Setelah sambutan oleh Ketua KPU Salatiga, Abd. Rochim selaku Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM membuka website dan menunjukkan tampilan web baru beserta menu dan isinya. Saat peluncuran, Rochim juga menegaskan bahwa website yang baru ini adalah sesuai arahan untuk menginduk ke KPU RI. “KPU kabupaten/kota diwajibkan menginduk ke domain website KPU RI agar bisa seragam, mudah akses, lebih aman, dan tentu lebih mandiri. “ Website baru KPU Kota Salatiga ini menjadi bagian ikhtiar kita dalam pemperbaiki pelayanan informasi kepemiluan kepada masyarakat,” tegasnya. Dia melanjutkan bahwa tampilan web sebenarnya mirip dengan yang lama. Namun ada beberapa perbedaan. Alamat baru memungkinkan pembaca bisa langsung terkoneksi dengan website KPU RI, KPU provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. “Ini memungkinkan jika pembaca website menginginkan informasi dari daerah lain bisa langsung menuju alamat website KPU provinsi atau kabupaten/kota yang diinginkan,” tambahnya. Selanjutnya Rochim juga menyampaikan bahwa dia akan mensosialisasikan kepada Pemerintah Kota, khususnya Dinas Kominfo Kota Salatiga terkait peluncuran website tersebut. “Pasca peluncuran website baru ini, tentu kita akan bertemu dengan pemerintah kota, khsusunya Dinas Kominfo Kota Salatiga untuk memberikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih atas fasilitasi dan kerjasamanya selama ini” katanya. Sebagai penutup, Rochim menyampaikan bahwa sajian dalam website baru menjadi sangat penting baik varian maupun updatenya. Hal ini karena menjadi salah satu referensi utama untuk informasi lembaga dan kepemiluan. “Website KPU Kota Salatiga ini adalah rumah informasi badan publik yang akan selalu menghadirkan informasi terbaru, akurat, detail informatif, baik tentang lembaga KPU sendiri maupun terkait kepemiluan sehingga bisa memantik pembaca,”. tegasnya. (hmskpusltg/rhm)  


Selengkapnya
94

BUKAN KALAH-MENANG TAPI SEHAT BERSAMA

kota-salatiga.kpu.go.id- Sinergi antar satuan kerja (satker) dilingkungan KPU dalam forum informal menjadi salah satu cara membangun jiwa korp sesama penyelenggara pemilu. Salah satunya ditunjukkan oleh KPU Kab Kudus dan Kota Salatiga. Kegiatan di balut dalam bentuk sparing olah raga antara Tim Badminton KPU Kabupaten Kudus dan Kota Salatiga, Sabtu (30/10). KPU Kota Salatiga menyambut baik kedatangan tim tamu. Selain disambut oleh Tim Badminton dihadiri juga oleh Ketua, Anggota dan Sekretaris. Ketua KPU Kota Salatiga Syaemuri menyambut baik kegiatan tersebut, sebagai bentuk kegiatan informal di hari libur untuk olah raga dan refreshing bersama. Ditambahkan oleh Sekretaris Joko Badrun bahwa kegiatan ini bukan yang pertama, kegiatan serupa sering dilakukan dengan KPU Kabupaten lain di Jawa Tengah.  Turut mengadiri tim dari Kudus adalah beberapa Anggota, Sekretaris dan Staf. Anggota KPU Kudus, Kholil menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan soal kalah menang, tapi untuk keakraban dan sehat bersama. “Kalu kalah menang, KPU Kudus pasti kalah, tapi intinya bukan itu, yang penting silaturahmi, olahraga, dan sehat bareng” katanya.  Kegiatan sendiri berlangsung cukup lama karena ada bebapa pasangan baik dari tim tamu dan tim tuan rumah. (hmskpusltg/rhm)  


Selengkapnya
58

PRAMONO UBAID : “PERADABAN ITU, DIMULAI DARI TITIK KOMA”

kota-salatiga.kpu.go.id- Menulis adalah bercerita. Apapun bisa dijadikan obyek cerita. Banyak hal menarik di KPU seperti data, manusia, proses, regulasi dan organisasi KPU itu sendiri. Hal ini  harus dimanfaatkan sebaik mungkin menjadi konten berupa tulisan dan foto yang menarik. Menulis bukanlah sesuatu yang mudah tapi bisa dipelajari dan jika diniatkan bisa mengasilkan tulisan yang berkualitas. Hal tersebut merupakan bagian materi tentang Penulisan Jurnalistik yang disampaikan  Antony Lee  (wartawan senior KOMPAS) pada Rakornas PPID KPU dan Workshop Kehumasan hari kedua yang diselenggarakan KPU RI Dalam paparannya Antony juga menyampaikan proses menulis dari pencarian ide sampai bagaimana menutup tulisan dengan baik. Jenis tulisan harus disesuaikan dengan obyek yang mau ditulis. “Contoh tulisan terkait kegiatan rutin, bisa ditulis dalam bentuk straight news. Tahapan pemilu, seperti pengiriman logistik di daerah terpencil dengan medan yang sulit, atau pengabdian KPPS dalam penyelenggaraan pemilu bisa diulas dalam bentuk feature” paparnya. Agar tidak tersesat di jalan,  penulis harus memperhatikan unsur 5W IH yaitu What, Why, When, Who, Where dan How. Sebelum menulis juga harus dipertimbangkan tujuan penulisan, kepada siapa dan poin apa yang dijanjikan kepada pembaca. Yang tak kalah penting adalah dalam menyusun kalimat harus berprinsip pada KISS ( keep it short and simple) yaitu pendek dan simple. Secara umum, tulisan mempunyai struktur Judul, lead, bridging, paragraph isi dan penutup. Judul menjadi hal utama apakah tulisan menarik pembaca untuk lanjut membaca. “Penting sekali membuat judul yang simple, langsung ke inti, bahkan kalo perlu hanya satu kata pun tidak masalah,” paparnya.  Yang tidak kalah penting adalah menutup tulisan dengan baik. “Jangan membuat premis baru di penutup tulisan,”tegasnya. Menjawab pertanyaan salah satu peserta, apakah kutipan menjadi satu hal yang wajib ada dalam tulisan. Antony menjelaskan, “kutipan tidak harus tapi penting karena sebagai selingan bahwa itu bukan dari penulis. Usahakan kutipan singkat, merupakan inti saja, maksimal 2 kalimat, biar tidak terkesan kita sebagai penulis malas untuk memparafrasekannya, “ jelasnya. Pengetahuan tentang penulisan yang baik menjadi kebutuhan mendasar bagi KPU yang sedang mempersiapkan pemilu dan pemilihan 2024. KPU harus bisa memilah berita umum atau khusus dalam tahapan. “Jika kegiatan bersifat umum, mungkin bisa dikemas lebih santai tapi menarik,”katanya. Sedangkan Pramono Ubaid juga menyampaikan pentingnya 3 dertik pertama pembaca tertarik pada suatu berita. Dia juga menyampaikan bahwa peradaban itu dimulai dari “titik” dan “koma”, itu artinya peradaban berasal dari sebuah tulisan. Menegaskan juga betapa pentingnya kemampuan menulis. Sesi kedua, Sukamto (wartawan foto senior Tempo) dengan materi Fotografi Jurnalistik. Foto bisa menjadi salah satu elemen dalam tulisan  atau berdiri sendiri untuk bercerita kepada pembaca. Foto terbagi menjadi foto terencana dan foto spontan. Untuk menghasilkan foto yang baik, fotografer harus sigap dan siap dengan segala kondisi objek foto dan bisa menemukan sisi menariknya. “Semua orang bisa memotret tapi tidak semua menghasilkan gambar yang baik, tergantung pribadi dan jam terbang,” tuturnya. (hmskpusltg/sf)


Selengkapnya
53

KPU JATENG BAKOHUMAS TERBAIK 2021

kota-salatiga.kpu.go.id- Badan Koordinasi Kehumsan (Bakohumas) punya peran strategis dalam setiap lembaga termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU). Baik sebagai pemegang peran komunikasi antar lembaga maupun sebagai pembentuk citra lembaga. Apresiasi dan penghargaan atas capaian kinerja tersebut menjadi suatu yang penting sebagai motivasi bagi lembaga terkait. Penghargaan Bakohumas KPU Propinsi se-Indonesia tahun 2021 oleh KPU RI dilaksanakan di penghujung acara Rakornas PPID yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di Bogor, Jum’at (29/10). Menobatkan Bakohumas KPU Propinsi Jawa Tengah sebagai Bakohumas terbaik pertama, disusul oleh Propinsi NTB dan Gorontalo. Panitia Penilaian KPU RI menyampaikan bahwa pernilaian di laksanakan selama 2 (dua) bulan terakhir dengan metode yang fair dan profesional. Panitia berkisah telah merekrut relawan dan ditugaskan di masing-masing Propinsi di Indonesia untuk menjadi peserta pencari informasi di setiap KPU Propinsi. Ada dau cara yang di tempuh, melalui web, dan e-PPID. Karena web masih pada kendala proses migrasi ke templet KPU RI maka melalui telpon, WA dan E-PPID. Selain kategori Bakohumas terbaik, ada nominasi penghargaan Pelayanan Keterbukaan Informasi. DIY menjadi juara pertama, disusul Propinsi Banten dan Kepulauan Riau. Sebelum pengumuman penghargaan diatas, juga ada lomba penulisan jurnalistik dan publik speaking dalam kegiatan workshop yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut. Dan sebagai yang terbaik untuk penulisan jurnalistik adalah peserta dari KPU Jepara dan Publik speaking dari KPU Kab.Kapuas. (hmskpusltg/rhm)


Selengkapnya
57

INFORMASI DI KPU HARUS TERINTEGRASI

kota-salatiga.kpu.go.id- Bertempat di Ruang RPP, KPU Kota Salatiga mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Nasional  PPID KPU dan Workshop Kehumasan yang diselenggarakan oleh KPU RI pada hari Rabu –Jumat tanggal 27-29 Oktober 2021 secara luring dan daring. Kegiatan diikuti oleh Ketua dan Anggota KPU Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, Sekretaris, Kasubbag Hukum selaku PPID serta Operator PPID, Website dan Media Sosial. Kegiatan dimaksudkna untuk optimalisasi pelayanan dan pengelolaan informasi publik serta peningkatan dan penguatan SDM Kehumasan di lingkungan KPU dalam menghadapi tahapan pemilu dan pemilihan tahun 2024 mendatang. Plh Ketua KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, bersama Anggota KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi dan Arief Budiman (daring) membuka Rakornas ini.  Turut hadir Deputi Bidang Dukungan Teknis Eberta Kawima, Deputi Bidang Administrasi Purwoto Ruslan Hidayat, Kepala Biro Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Cahyo Ariawan, Kepala Biro Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Sigit Joyowardono, Kepala Biro Teknis Penyelenggaraan Pemilu Melgia Carolina Van Harling, dan Kepala Biro Perencanaan Suryadi. Pada kegiatan sesi pertama adalah diskusi panel yang menghadirkan  narasumber Anggota KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi dan Gede Narayana ( Ketua Komisi Informasi Publik RI). I Dewa memaparkan materi tentang Urgensi Aksesibilitas Pelayanan Informasi Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Dalam paparannya I Dewa menyampaikan bahwa aksesibilitas pelayanan informasi di KPU merupakan keniscayaan yang harus terus ditingkatkan. “KPU terus mengembangkan system informasi berbasis IT yang mendukung akses informasi melalui PPID,”tuturnya. Sedangkan Gede Narayana memaparkan materi tentang  Standar Layanan Informasi Publik (SLIP). Dalam paparannya beliau mnyampaikan perbedaan mendasa Perki nomor 1 tahun 2019  tentang standar layanan dan Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemilu dan Pemilihan dan Perki nomor 1 tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik. Perki ini sebagai landasan operasional adanya layanan informasi publik di lembaga pemerintahan termasuk PPID di KPU. “ PPID di KPU itu bukan personal, tapi adalah struktur kelembagaan, sehingga informasi yang disediakan harus terintegrasi,” paparnya. Lebih lanjut beliau mengatakan “Transparansi bukan berarti terbuka seluruhnya, menutup dan membuka informasi sama pentingnya, sehingga penting untuk dilakukan klasifikasi informasi,” tandasnya. Sementara pada sesi kedua hadir sebagai narsumber adalah Noudhy Valdryno biasa disapa Ryno yang merupakan Manajer Kebijakan Publik Facebook Indonesia.  Dalam sharingnya menyampaikan bahwa penting bagi KPU sebagai lembaga pemerintahan memilih jenis konten yang sesuai dengan perkembangan jaman dan mengikuti tren. “Konten yang berhasil adalah Interaktif artinya menyenangkan tapi tetap substansial dan autentik. Konten juga harus tepat waktu yang artinya konten mendiskusikan topik hangat, baru dan berkualitas,”paparnya. Pemilihan jenis konten yang tepat akan berpengaruh pada peningkatan engagement rate yang merupakan parameter apakah media sosial kita cukup efektif menjangkau stakeholder. Selain membahas media sosial Facebook, juga dipaparkan tentang Instagram yang kurang lebih sama dengan facebook, akan tetapi lebih detil jenis konten berupa foto dan video.  #kpumelayani #kpukotasalatiga


Selengkapnya
70

PEJABAT PUBLIK HARUS CAKAP DALAM “PUBLIC SPEAKING”

kota-salatiga.kpu.go.id- Sebagai lembaga negara, KPU dituntut memiliki kecakapan dalam berkomunikasi, terutama komunikasi publik. Hal itu erat kaitannya dengan banyaknya informasi yang harus tersampaikan dengan baik, agar tidak disalahgunakan, “diplintir”,  atau diterjemahkan dalam arti yang tidak tepat. Komunikasi yang efektif dan empatik adalah suatu keniscayaan, sebab KPU berkaitan erat dengan kepercayaan publik. “Gagalnya mendapatkan kepercayaan publik karena tidak cakap berkomunikasi adalah fatal,” demikian disampaikan Putri Ayunigtyas dalam sesi diskusi Teknik Komunikasi dan Penyampaian Informasi Kelembagaan dan Kepemiluan pada Kamis (28/10). Putri adalah narasumber dalam sesi diskusi yang merupakan bagian dari rangkaian acara Rakornas PPID & Worksho Kehumasan KPU Seluruh Indonesia yang diselenggarakan di Bogor pada 27-29 Oktober 2021. Komunikasi antara KPU kepada publik tidak akan berjalan baik jika individu di dalam KPU tidak mengerti cara berkomunikasi yang efektif. Dikatakannya, “Public speaking adalah soft skill, yang harus dilatih terus menerus”. Artinya, kecakapan orang berkomunikasi bukan suatu bakat sejak lahir, namun harus terus dilatih agar semakin mahir. Mengutip Stephen R. Covey, Putri menyatakan bahwa awal dari mis-komunikasi adalah keengganan orang untuk mengerti lawan bicaranya. “Kita mendengar orang lain berbicara, bukan untuk mengerti. Tapi berpikir, setelah ini kita mau jawab apa ya, kita mau balas apa ya?” tuturnya. Lebih lanjut disampaikannya bahwa seorang tidak bisa menjadi mediator yang baik, jika di dalam pikirannya sudah ada asumsi tertentu pada lawan bicara. Asumsi membuat komunikasi tidak berjalan dengan baik, karena asumsi sarat dengan opini dan subjektivitas. Komunikasi Verbal dan Non-Verbal Dalam kesempatan ini, Putri berbagi ilmu public speaking. Menurutnya, ilmu ini sangat penting bagi mereka yang berbicara di depan publik, sebab mereka adalah label institusi. Selain bijak memilih kata sebagai suatu kecakapan dalam komunikasi verbal, komunikasi non-verbal tidak kalah. Media dapat menggiring opini pada bahasa non-verbal yang kadang tidak disadari. “Jika berhadapan dengan media seringkali bahasa non-verbal mencuri perhatian dan mengalihkan perhatian dari yang semestinya” ungkapnya. Selain itu, bahasa non-verbal juga perlu dijaga, untuk menghindari kesan inferior dan tidak pantas. Bahasa non-verbal tersebut misalnya kontak mata, gesture, postur tubuh, sentuhan fisik dan nada suara. Saat Krisis Setiap KPU di daerah memiliki potensi krisis masing-masing. “Ketika muncul krisis, itu tugas seorang juru bicara”, tuturnya. Saran-saran yang diberikan Putri pada mereka yang menjadi jubir lembaga, antara lain hindari pengucapan no comment. Putri menjelaskan, “No Comment  menunjukkan ketidaksiapan dan ada yang disembunyikan. Akan aneh jika seorang pejabat lembaga negara, ditanyakan suatu progress atau program, dan dia tidak mau memberikan komentar,” tambahnya. Tugas juru bicara sangat berat. Dia mengetahui banyak hal, tapi tidak banyak hal yang dapat disampaikan. Jubir hanya dapat menyampaikan pesan yang sudah dipilih. Oleh sebab itu, kecakapan public speaking menjadi sebuah tuntutan.    


Selengkapnya