kota-salatiga.kpu.go.id- Saat ini, KPU tengah bersiap diri menghadapi dimulainya tahapan Pemilu dan Pemilihan (pilkada) 2024. Topik teknologi Informasi menjadi salah satu fokus pengembangan KPU. Termasuk didalamnya adalah pengembangan website dan media sosial yang akan menyuguhkan informasi-informasi tentang kelembagaan dan kepemiluan. Sehingga kegiatan pengembangan sumber daya manusia berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan jurnalisme menjadi hal yang penting.
Merespon kebutuhan di atas, bertempat di Aula KPU Kota Salatiga menyelenggarakan workshop jurnalistik bertajuk “Yuk belajar menulis, menyongsong tahapan Pemilu dan Pemilihan 2024” pada Selasa (26/10).
Peserta workshop adalah KPU Kota Salatiga, Kota Magelang, Kab. Magelang, Kab. Boyolali, Kab. Semarang, dan Kota Semarang, yang masing-masing mengirimkan perwakilan dari unsur anggota dan sekretariat. Hadir sebagai fasilitator adalah Muhammadun, anggota KPU Kota Jepara (Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM), yang juga berpengalaman sebagai jurnalis harian Suara Merdeka tahun 2004-2018, dengan host Abd. Rochim, anggota KPU Kota Salatiga.
Ketua KPU Kota Salatiga, Syaemuri, dalam sambutannya menyatakan “Pegawai di lingkungan KPU dituntut memiliki kecakapan untuk memanfaatkan dan mengoperasionalkan TI, termasuk website.” Pernyataannya itu berangkat dari argumennya bahwa website adalah gambaran wajah penyelenggara pemilu. Website adalah senjata KPU dalam melakukan komunikasi dengan publik. Oleh sebab itu, agar dapat melakukan komunikasi yang baik, dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat mengisi konten website dengan bahasa dan isi yang baik dan menarik.
Syaemuri berharap, dari workshop ini peserta dapat menerjemahkan dan menerapkan ilmu yang didapat dalam pelaksanaan tugas pokok fungsi sehari-hari. Lebih lanjut, beliau berharap kegiatan workshop tidak hanya berhenti di bidang tulis menulis, tapi juga kegiatan reportase.
Dalam paparannya, Muhammadun menyampaikan bahwa website KPU perlu hadir di tengah narasi-narasi kepemiluan yang marak di media sosial. Dalam praktiknya, tidak semua narasi itu menghadirkan data yang akurat. “Pesan yang salah berpotensi menghasilkan tanggapan yang salah,” tuturnya. Oleh sebab itu, KPU sebagai penyelenggara pemilu memiliki tanggung jawab untuk menyajikan berita yang akurat dan aktual, serta meluruskan berita yang menggiring publik pada opini yang keliru.
Muhammadun menjelaskan prinsip dasar komunikasi jurnalistik adalah jujur, santun/bertata bahasa benar, dan tidak bombastis. Pada paparan tentang etika jurnalistik, Muhammadun menjelaskan hal-hal yang harus dihindari dalam menulis berita antara lain informasi tidak berimbang, berpihak, tidak ada verifikasi, memvonis tak berdasar, mencampuradukkan fakta dan opini, data tidak akurat, keterangan sumber berbeda dengan kutipan, sumber berita tidak kredibel, dan mengandung muatan kekerasan.
Sedangkan foto, sebagai pelengkap tulisan jurnalistik, harus memenuhi unsur antara lain subjek objek jelas (tema/konten foto dapat dengan mudah terbaca), kronologis (bisa mewakili peristiwa yang diabadikannya), informatif (foto mampu menginformasikan suatu kegiatan atau peristiwa sehingga orang yang melihat mampu menangkap pesan), kreatif (mampu mengabadikan momen dengan sudut atau angle pemotretan yang menarik sehingga orang melihat tertarik untuk lebih detail), monumental (foto yang diabadikan adalah saat-saat yang paling penting bagi subjek atau objek / momen puncak).
Sebelum meliput acara, Muhammadun menegaskan bahwa jurnalis yang baik perlu mengetahui gambaran umum kegiatan yang akan diliputnya. Sedangkan pada saat liputan, sangat penting untuk merumuskan catatan inti yang meliputi unsur Where, When, How, What, Why, Feedback, What’s next. Muhammadun menekankan pentingnya setiap jurnalis untuk tidak melewatkan data penting, tidak ada ganjalan dalam pemahaman, memiliki catatan yang dapat terbaca jelas, dapat berkomunikasi dengan narsum, dan tidak kehilangan catatan.
Workshop jurnalistik ini disampaikan dalam metode paparan materi dan praktik menulis. Materi workshop kali ini meliputi kode etik jurnalistik, fotografi dalam jurnalisme, ide berita dan wawancara, bahasa jurnalistik, penulisan berita dan editing, dan jurnalisme media sosial. (adm)
Selengkapnya