PELAKSANAAN KONSULTASI KPU PROVINSI, KPU KABUPATEN/KOTA SE JAWA TENGAH
kota-salatiga.kpu.go.id - Dalam rangka evaluasi atas pelaksanaan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih pada Pilkada Serentak Tahun 2024, KPU Provinsi Jawa Tengah Divisi Sosdiklih Parmas dan Sekretariat dan Divisi Sosdiklih Parmas serta Kasubbag se - Jawa Tengah melaku kegiatan konsultasi ke KPU RI di Jakarta (11/03/2025). Dalam acara yang cukup santai serupa ramah tamah tetapi padat berisi, August Mellaz Komisioner KPU RI Divisi Sosdiklih dalam sambutannya menyampaikan penyelenggara harus tetap paham dan melek terhadap perkembangan situasi dan issue-issue politik saat ini, dinamika yang berkembang dan up to date terhadap informasi dan berita-berita tersebut. Mellaz juga menyampaikan berkaitan dengan seluruh aktifitas KPU kepada masyarakat secara baik agar KPU tetap bisa menarik sekaligus menjadi tujuan minat masyarakat sehingga KPU tetap menjadi pusat pengetahuan dan pengalaman kepemiluan. Ia juga menyoroti bahwa tidak ada kebetulan dalam politik, sehingga riset perlu dilakukan dengan pertimbangan, kemungkinan dan konsekuensi atas proses dan hasil dari riset tersebut, termasuk bagaimana teknisnya, penganggarannya serta lembaga apa yang bisa di gandeng. KPU RI masih merumuskan hal tersebut. Rencananya Rakor evaluasi akan dilakukan setelah evaluasi di kabupaten kota dan provinsi selesai. Menyinggung kaitan dengan materi maupun bahan Sosialisasi pasca pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2024 dalam hal kurikulum nantinya akan dimatangkan dan akan dibahas di tingkat pimpinan KPU RI. Tentu dengan kondisi seperti sekarang ini KPU RI mendorong kepada KPU Provinsi dan khususnya KPU di Kabupaten Kota dalam segala bentuk aktivitas ide dan kegiatan harus berdasar pada normativitas dan rigiditas, karena kita bekerja di dalam dan atas nama kelembagaan KPU. Kabag sosdiklih juga berpesan untuk mengaktifkan PPID baik secara pelayanan maupun call centre serta re-register admin disertai peng-SK an PPID. Hal serupa juga disampaikan oleh Kabiro bahwa perlu adanya perencanaan program di tengah keterbatasan sumber peristiwa, sumber berita dan anggaran. Selanjutnya juga perlu digitalisasi semua data, pemilahan jenis informasi dan disampaikan sesuai jenisnya, termasuk komunikasi dan aktivasi lagi bakohumas di setiap masing-masing wilayah. (Wahyu/Parmas/KPUSltg).
Selengkapnya