PERAN STRATEGIS GENERASI “Z” DALAM GELARAN DEMOKRASI

Salatiga- Pemilih pemula selalu menjadi basis pemilih yang menarik dalam setiap gelaran pemilu maupun pemilihan. Baik oleh penyelenggara pemilu sebagai sasaran sosialiasi dan pendidikan pemilih, tapi juga oleh peserta pemilu atau pasangan calon sebagai basis kantong suara yang besar. Hal ini yang menjadi bahasan dalam kegiatan webinar yang di selenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Hukum Tata Negara IAIN dan KPU Kota Salatiga.

Kegaitan yang bertajuk Pendidikan Pemilih Pemula dengan tema “The Importance of Beginner Voter in The Democratic Process”  di ikuti oleh Mahasisawa HTN dan umum dengan menghadirkan narasumber Komisioner KPU Salatiga divisi sosialisasi, pendidikan Pemilih dan SDM, Abd Roohim secara daring, Rabu(1/9/21).

Sebelum mengawali materinya Abd Rochim menyampaikan apresiasi kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan yang telah merealisasi kegiatan tersebut. “Terimaksih dan kami mengapresiasi kegiatan ini, hal ini sebagai tindak lanjut atas telah dilaksanaknnya penandatangan Perjanjian Kerjasama antara KPU dan IAIN Kota Salatiga beberapa bulan yang lalu” katannya.

Mengawali materinya Rochim menyampaikan tentang fakta-fakta menarik pemilih pemula. Selanjutnya membahas tentang potensi besar atas bonus demografi, peran strategis, karakteristik pemilih pemula dan juga bagaimana menjadi pemilih yang cerdas dalam pemilu maupun pemilihan.

Menurutnya dengan bonus demografi yang sangat besar atas generasi “Z” dan “millenial” menjadi potensi yang sangat penting buat proses gelaran demokrasi di Indonesia. “Menurut data sensus penduduk 2020, generasi “Z” dan “millenial” mencapai sekitar 53.81%. Generasi “Z” yaitu usia 8-23 tahun (27.94%) dan generasi millenial berumur 24-39 tahun (25.87%)” katanya. Oleh karenanya basis pemilih ini menjadi sangat penting untuk menjadi sasaran dalam proses pemilih maupun pemilihan.

“Melihat potensi besar dan karakteristik pemilih pemula yang masih menajdi “floting mass” atau masa mengambang, maka menjadi suatu keniscayaan bahwa basis pemilih ini harus menjadi sasaran pendidikan pemilih secara masif” tegasnya dalam menutup materinya.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 664 Kali.